Monday 20 June 2011

SEJARAH HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN (HKBP) TANJUNG UBAN Sejak 08 Juni 1979

      PENDAHULUAN
 Ke mana warga HKBP merantau maka ia selalu membawa juga semangat  ber-gereja-nya (tu dia halak Kristen Batak marhuta sada, sai dijujung do garejana).
Seiring dengan bertambahnya orang Kristen Batak di Tanjung Uban, kebutuhan akan tersedianya gereja berlatar belakang Batak semakin dibutuhkan. Kebutuhan tersebut menjadi pemicu bersepakatnya beberapa orang Kristen Batak untuk mendirikan tempat kebaktian HKBP.
Sebelumnya di Tanjung Uban telah berdiri Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB), orang-orang Batak perantau di Tanjung Uban pada awalnya mengikuti kebaktian di GPIB, dan kemuadian hari beberapa keluarga Batak menjadi anggota GPIB.

2.                   BERDIRINYA HKBP TANJUNG UBAN
Setelah adanya rencana akan mendirikan gereja HKBP, maka orang Batak yang bergereja di GPIB turut mendukung dan berpartisipasi, kemudian pindah dengan baik-baik dari GPIB tanpa perselisihan. Hal ini pun disetujui pihak GPIB, namun sebagian dari orang Batak tersebut memilih menjadi warga jemaat GPIB.
Kesepakatan mendirikan gereja HKBP tersebut, diawali dengan kebaktian di rumah-rumah warga jemaat.
Pada tanggal 08 Juni 1979 dipimpin oleh bapak Dj. Siahaan, HKBP Tanjung Uban diresmikan oleh Pdt. Farel Panjaitan, STh, (Pendeta Ressort Tanjung Pinang) menjadi Huria bertempat di rumah keluarga Bapak M. Sianipar kompleks Perum. POLRI.
Pada Minggu, 17 Juni 1979, jemaat bersepakat melakukan ibadah menetap di rumah keluarga bapak. L. D. Silitonga dengan jemaat 10 KK, yaitu :

1. E. Tampubolon br Simanjuntak
2. L. D. Silitonga br Silalahi
3. Dj. Siahaan br Panjaitan
4. R. S. Sijabat (St) br Silitonga
5. P. Sitompul br Simatupang
6. F. B. Gultom br Simanjuntak
7. M. Lumbantobing br Situmeang
8. Sitanggang br Lumbantobing
9. M. Sinaga br Situmorang
10. N. Sianipar br Siburian
dan dari antaranya dipilih 4 orang sebagai calon Sintua, yaitu :
1. CSt. E. Tampubolon br Simanjuntak
2. CSt. P. Sitompul
3. CSt. Dj. Siahaan br Panjaitan
4. CSt. L. D. Silitonga
Pada tanggal 19 September 1979 Huria mengadakan pemilihan Panitia Pembangunan Gereja, yang direncanakan dibangun di Kampung Jeruk Tanjung Uban. Maka dalam rapat tersebut terpilih sebagai Panitia :
Ketua Pembangunan                 : M. Lumbantobing
Wakil Ketua                               : F. B. Gultom
Bendahara                                : CSt. E. Tampubolon
Seksi Dana                                : CSt. Dj. Siahaan
Seksi Bangunan                        : CSt. P. Sitompul

Gedung Gereja direncanakan dibangun dengan ukuran : 10 m x 6 m ; lantai tanah, dinding papan dan atap rumbia berbiaya kira-kira Rp. 360.000,-. Biaya awal terkumpul Rp. 90.000, dari kolekte pembangunan gereja. Bangunan ini selesai bulan Desember 1979. Tanggal 16 Desember 1979 digunakan untuk pertama sekali kebaktian Minggu dengan jumlah anggota jemaat 12 KK.
Pada tanggal 12 Mei 1980 anggota jemaat dan majelis gereja sepakat memilih Panitia Pembangunan Tahap II, yaitu :

Ketua Pembangunan                 : M. Lumbantobing
Wakil Ketua                               : F. B. Gultom
Bendahara                                : CSt. E. Tampubolon
Seksi Dana                               : CSt. Dj. Siahaan
Seksi Bangunan                        : CSt. P. Sitompul
Dengan biaya kurang lebih Rp. 130.400,-, memperbaiki lantai, mengganti bangku yang terbuat dari kayu bulat  menjadi bangku panjang bersandaran sebanyak 14 unit.
Pada Minggu, 18 Mei 1980 ; Pdt. Farel Panjaitan, STh (Pendeta HKBP Ressort Tanjung Pinang) menahbiskan 4 orang sintua, yaitu :
  1. St. L. D. Silitonga (Voorganger)
  2. St. Dj. Siahaan
  3. St. E. Tampubolon
  4. St. P. Sitompul
Pada tangal 15 Januari 1981 Pdt. Farel Panjaitan (Pendeta HKBP Ressort Tanjung Pinang) datang melayani di HKBP Tanjung Uban sekaligus perpisahan karena akan pindah pelayanan ke HKBP Tanjung Priok - Jakarta dan digantikan oleh Pdt. P. Hutapea, STh. Kemudian tanggal 25 Januari 1981 kunjungan pertama Pdt. P. Hutapea di HKBP Tanjung Uban.
Tanggal 29 Maret 1981 jemaat sepakat melakukan Pembangunan Gereja Tahap III, untuk membangun gereja semi permanen ukuran 12 m x 8 m atap seng, dengan biaya sekitar  Rp 450.000 dengan jumlah jemaat 24 KK. Maka dipilih sebagai panitia :

Ketua Pembangunan                 : M. Lumbantobing
Wakil Ketua                               : F. B. Gultom
Bendahara                                : St. E. Tampubolon
Seksi Dana                               : St. Dj. Siahaan
Seksi Bangunan                        : St. P. Sitompul

Minggu, 23 Agustus 1981 ; Pdt. P. Hutapea STh (Pendeta HKBP Ressort Tanjung Pinang) menahbiskan M. Sinaga menjadi St. M. Sinaga.
Minggu, 29 Nopember 1981 Pdt. P. Hutapea STh (Pendeta HKBP Ressort Tanjung Pinang) menahbiskan Dj. Sianturi menjadi St. Dj. Sianturi. Maka dengan itu Sintua di HKBP Tanjung Uban menjadi 6 orang.
Minggu, 19 Februari 1982 oleh Pdt. P. Hutapea, STh ; St. P. Sitompul ditetapkan menjadi Voorganger  menggantikan St. L. D. Silitonga, kemudian September 1982 St. Dj. Siahaan pindah tugas dan pindah gereja ke Selat Panjang.
Tanggal 21 Maret 1982 diadakan pembubaran Panitia Pembangunan, serta memilih Panitia Pembangunan baru, yaitu :
  1. Ketua Pembangunan           :  M.D.P. Siregar
  2. Sekretaris                            :  F.B. Gultom
  3. Bendahara                          :  St. M.Lumbantobing
Tanggal 27 Maret 1983 oleh Pdt. P. Hutapea. STh menetapkan St. M. Sinaga menjadi Voorganger HKBP Tanjung Uban menggantikan St. P. Sitompul.
Tanggal 28 Agustus 1983 ; St. Ir. T. M. Sitompul menjadi anggota Jemaat HKBP Tanjung Uban dan diaktifkan untuk turut seta sebagai majelis,  sementara beliau bertugas di Tanjung Uban.
Minggu, 27 Nopember 2003 Pdt. P. Hutapea STh (Pendeta HKBP Ressort Tanjung Pinang) menahbiskan M. Lumbantobing menjadi St. M. Lumbantobing.
Tanggal 29 April 1984 Gereja mendapat bantuan dari Bimas Kristen Departemen Agama Rp. 1.300.000,- untuk menggunakan dana ini diadakan rapat guna memperlengkapi Panitia Pembangunan, yaitu :

Ketua Pembangunan                             : M. D. P. Siregar
Sekretaris                                              : St. M. Lumbantobing
Seksi Dana                                            : S. Sinaga, AMS
                                                             : S. Butarbutar
Pembantu Umum                                   : St. Ir. T. M. Sitompul
Oleh Panitia, dana tersebut digunakan membangun langgatan gereja yang permanen. Dengan bantuan St. Ir. T. M. Sitompul, PT. Nippon Steel, PT. Waskita Kajima, PT. Nusantara maka gereja tersebut diperbesar menjadi 17 m x 10 m dengan menara di depan samping kanan gereja, dengan kebersamaan 3 x dalam 1 minggu anggota jemaat gotongroyong.
Tanggal 22 Juli 1984, Pdt. P. Hutapea, STh melayani di HKBP Tanjung Uban sekaligus perpisahan pindah pelayanan ke Bogor.
Tanggal 16 Agustus 1985 ; St. K. Manurung menjadi situa di HKBP Tanjung Uban pindah dari Dumai bekerja di PT. Nusantara Tanjung Uban.
Tanggal 01 September 1985 Perpisahan dengan St. Ir. T. M. Sitompul.
Tanggal 05 Juli 1986 perehapan mimbar dan ruang konsistori (bilik parhobasan) dengan ukuran 6 m x 4 m.
Tanggal 18 Nopember 1986 oleh Ompui Ephorus HKBP Pdt. G. H. M. Siahaan HKBP Tanjung Uban Meletakkan Batu Alas (Mameakhon Batu Ojahan) dan Mangompoi.  

3.                   KEADAAN SAMPAI DENGAN TAHUN 2004
Seiring dengan perjalanan waktu, jumlah anggota jemaat HKBP Tanjung Uban semakin bertambah. Pertambahan anggota jemaat melonjak setelah Kawasan Industri Lobam dibuka, demikian juga Kawasan Wisata Lagoy. Tahun 2004, pada Ulang Tahun ke-25 HKBP Tanjung Uban mempunyai warga jemaat sebanyak 180 KK, 3 Pos Pelayanan, yaitu, Lobam, Purwodadi Km. 57, Lagoy. Tepatnya 21 Maret 2004 Pendeta HKBP Ressort Tanjung Pinang (Pdt.BRH.Simanungkalit,STh) Melantik MP.Hutabarat (Mantri) Ketua I Pembangunan ; J. Purba Sekretaris ; Ny.St.T.Sihotang br Silaban Bendahara untuk melanjutkan pembangunan gereja HKBP Tanjung Uban dan itu berlangsung sampai tahun 2009.

4.                   TAHUN 2006 MENJADI RESSORT KE-8 DI DISTRIK KEPULAUAN RIAU
Pada bulan Maret 2006 HKBP Tanjung Uban dipersiapkan menjadi Ressort di HKBP Distrik XX Kepulauan Riau, dan pada tanggal 20 Oktober 2006 oleh Ompui  Ephorus Pdt. DR. Bonar Napitupulu, HKBP Tanjung Uban diresmikan menjadi Ressort yang definitif dan sebagai Pendeta Ressort adalah Pdt. Elvis Marpaung, STh. HKBP Tanjung Uban menjadi Jemaat Induk (Sabungan), dan sebagai jemaat cabang adalah HKBP Lobam, HKBP Purwodadi Km. 57, Pos Pelayanan Teluk Sebong, Pos Pelayanan Lagoi.

5.                   PARA PELAYAN FULL TIMER YANG TELAH MELAYANI
Di samping penatua, sesuai dengan perkembangan warga jemaat tersebut, maka kantor pusat HKBP telah menempatkan pelayan Full Timer (gok tingki) di HKBP Tanjung Uban mulai tahun 1992. Para pelayan Tersebut adalah:
  • Pdt. Manontang Rajagukguk STh (+)
  • Pdt. Porman Alsen Samosir, STh
  • CPdt. Tumpal Sitio, STh
  • Pdt. Masdar Manalu, STh
  • CPdt. Niko Simamora, STh
  • Pdt. Donda Simanjuntak, STh
  • Pdt. Peniel Sirait, STh
  • Pdt. Sortaria Silitonga, STh
  • Pdt. Elvis Marpaung, STh (Pendeta Ressort 2006 – Juni 2009).
  • Pdt. Tiarma Dewi br Sibarani, STh
  • Pdt. Nikson Simangunsong, STh (Pendeta Ressort 05 Juni 2009 -­)
  • Pdt. Betty Marlina Sihotang, STh
Calon Sintua (CSt) :
1. CSt. Eduard Melvi Pandiangan, ST
2. CSt. Rikdar Sinaga
3. CSt. Mawardi Panggabean
4. CSt. Lisbeth Monika Simanjuntak
5. CSt. Tiurmaida Nadeak
6. CSt. Deriana Simamora

Sintua (St) :
1. St. Ronald Sabar Sijabat
2. St. Ronald A. Rajagukguk
3. St. Henry Lumban Gaol
4. St. Jasman Situmeang
5. St. Asian J. L. Hutabarat, SE, Ak
6. St. Pirhot Simbolon
7. St. Togi Parbuntian Sihotang
8. St. Darwin Freddy Simanjuntak
9. St. Heboh Sihite
10. St. Maychoyan Sianturi
11. St. Salmon Sirait
12. St. John Purba
13. St. Mangapul Marbun
14. St. Erison Hutabalian
15. St. H. Reynold Tambunan
16. St. Heboh Sihite  

6.                   PENUTUP
Kristus adalah Raja Gereja, yang senantiasa memimpin umatNya sampai saat ini, secara khusus HKBP Tanjung Uban, sehingga dapat berdiri sampai saat ini yang telah mempunyai warga jemaat sebanyak 300 KK, dan 3 jemaat cabang (Lobam, Purwodadi KM 57, Teluk Sebong, Pos Pelayanan Lagoi).
Layaklah semua ciptaanNya memuliakan Tuhan oleh karena karya penyelamatan yang telah diperbuatNya sampai saat ini. Demikianlah Sejarah singkat ini diperbuat dengan sebenarnya. Tuhan Memberkati.

By.Pdt. Nikson Simangunsong,STh

Gereja HKBP Tanjung Uban Tampak Depan

No comments:

Post a Comment